Selasa, 22 April 2025

HPP dan BEP

 Harga Pokok Produksi  (HPP) dan  Titik Impas atau Break Even Point (BEP )


Assalamualaikum , selamat pagi anak -anak ....hari ini kita ulas kembali tentang harga pokok produksi  (HPP) dan  Titik Impas atau Break Even Point (BEP ). Semoga ini bisa menambah wawasan kalian untuk menghitung  HPP dan BEP  produk kalian .

Harga Pokok Produksi  (HPP)

Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu prosesproduksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yangberlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Biaya terbagi menjadi dua, yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit.

Perhitungan biaya produksi makanan awetan dari bahan nabati dan hewani pada dasarnya sama dengan cara biaya produksi lainnya. Biaya yang harus dihitungadalah biaya investasi, biaya tetap (listrik, air, penyusutan alat/gedung, dll),serta biaya tidak tetap (bahan baku, tenaga kerja dan overhead).

MenurutPerry (1997) : biaya produksi adalah penjumlahan antara biaya tidak langsung (overhead cost) dan biaya langsung (direct cost).

Menurut Sadono Sukirno (2003) : biaya produksi adalah semua pengeluaran perusahaan untuk mendapat faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang digunakan untuk menciptakan produk perusahaan.

Menurut Sutrisno (2009) : biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan dalam mengolah bahan baku sehingga menjadi produk selesai.

Jadi Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk terjadinya produksi barang. (Sumber:https://akuntanmuslim.com/komponen-biaya-produksi perusahaan).

2. Unsur Biaya Produksi

Unsur biaya produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Secara umum biaya overhead dibedakan menjadi dua yaitu biaya overhead tetap dan biaya overhead variabel.

a. Biaya Overhead Tetap

 Biaya overhead tetap adalah biaya overhead yang jumlahnya tidak berubah walaupun jumlah produksinya berubah.

b. Biaya Overhead Variabel

 Biaya overhead variabel adalah biaya overhead yang jumlahnya berubah secara proporsional sesuai dengan perubahan jumlah produksi.

Biaya yang termasuk ke dalam overhead adalah biaya listrik, bahan bakar minyak, dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi. Biaya pembelian bahan bakar minyak, sabun pembersih untuk membersihkan bahan baku, benang, jarum, lem dan bahan bahan lainnya dapat dimasukan ke dalam biaya overhead. Jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan tersebut menjadi Harga Pokok Produksi (HPP).

Pada bahasan kali ini, akan dipaparkan contoh perhitungan harga untuk minuman lidah buaya. Diasumsikan dalam satu kali proses produksi akan diproduksi 500 mangkok lidah buaya, masing-masing berisi 240 gram lidah buaya (buah dan kuah).

Unsur biaya produksi meliputi biaya investasi, dan biaya produksi. Sedangkan untuk biaya produksi itu sendiri ada 2 macam yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap.

 

1) Investasi Alat dan Mesin

Investasi alat dan mesin, yaitu pembelian perlengkapan alat dan mesin produksi yang dibutuhkan untuk proses produksi. Alat dan mesin produksi yang dibeli harus sesuai dengan kapasitas produksi, dan hal teknis lainnya, seperti ketersediaan daya listrik, dan lainnya. Pada proses produksi lidah buaya, alat dan mesin yang dibutuhkan pada Tabel 1.


 

2) Biaya Tidak Tetap (Variabel)

Biaya tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan jumlah produksi. Jadi, sifatnya tidak tetap, bisa berubah sesuai jumlah produksinya. Biaya tidak tetap ini, biasanya meliputi biaya bahan baku, bahan pembantu dan bahan kemasan. Pada proses produksi minuman lidah buaya, kebutuhan bahan baku pada Tabel 2.


 

3) Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan yang jumlahnya tetap setiap bulannya, berapa pun jumlah produksinya. Biaya tetap meliputi biaya tenaga kerja, listrik/air, gas, penyusutan alat, dan lainnya. Pada produk lidah buaya, biaya tetap yang dibutuhkan tersaji pada Tabel 3.


Total biaya adalah jumlah keseluruhan biaya tidak tetap dan biaya tetap. Pada proses produksi lidah buaya, total biaya yang dibutuhkan adalah Total biaya = Biaya variabel + Biaya tetap = Rp 1.039.750 + Rp 369.200 = Rp 1.408.950

Harga jual adalah HPP ditambah margin keuntungan yang akan diambil. Untuk produk lidah buaya ini, HPP-nya adalah Total Biaya / Jumlah produksi Rp 1. 408.950,- / 500 = Rp. 2.818,-

Harga jual = Rp.2.818 + (40% x Rp. 2.818) = Rp. 3.945

Harga jual = Rp. 4.000


Dapat disimpulkan :

Total Biaya = Biaya variabel + Biaya tetap

Harga Pokok Produksi = Total biaya : Unit yang dihasilkan 

Harga jual = HPP + Keuntungan yang diinginkan 


Titik Impas atau Break Even Point (BEP)


Pengertian Titik Impas atau Break Even Point (BEP)

 Dalam kegiatan usaha, seorang wirausahawan selalu memperhitungkan adanya titik impas atau Break Even Point (BEP). BEP dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian. Dengan kata lain, pada keadaan itu keuntungan atau kerugiaan sama dengan nol. Apabila penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variable dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan menderita kerugian. Dan sebaliknya akan memperoleh keuntungan, bila penjualan melebihi biaya variable dan biaya tetap yang harus dikeluarkan.

Dalam suatu usaha, perhitungan BEP sangat penting agar kita tidak mengalami kerugian, diantara manfaat BEP adalah:

                    a. Alat perencanaan untuk menghasilkan laba

                    b. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta                 hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat                       penjualan yang bersangkutan.

                    c. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan

                    d. Mengganti sistem laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan                              dimengerti. 


Kurva BEP merupakan keterkaitan antara jumlah unit yang dihasilkan dan volume yang terjual (pada sumbu X), dan antara pendapatan dari penjualan atau penerimaan dan biaya (pada sumbu Y).

Beberapa ketentuan yang harus dipenuhi dalam menghitung BEP antara lain sebagai berikut:

1. Harga jual produk harus tetap

2. Hanya menggunakan satu jenis produk, jika lebih dari satu jenis maka dapat menggunakan analisis BEP tersendiri untuk produknya.

3. Produksi harus stabil

4. Semua biaya besaran produksi dapat diukur secara nyata / fakta dan data yang realistik. 

BEP dapat dihitung dengan dua cara berikut:

a. Break Even Point (BEP) Penjualan dalam Unit

Break even point volume produksi menggambarkan produksi minimal yang harus dihasilkan pada perusahaan agar tidak mengalami kerugian. Rumus perhitungan BEP unit seperti berikut.

 


 Keterangan:

BEP= Break Even Point (Titik Impas)

Q = Quantity (jumlah produk)

FC = Fixed Cost (Biaya Tetap)

VC = Variable Cost (Biaya Variabel)

P = Harga Produk

b. Break Even Point (BEP) Rupiah

Break Even Point rupiah menggambarkan total penerimaan produk dengan kuantitas produk pada saat BEP

 


 

 

 

 

Keterangan:

BEP = Break Even Point (Titik Impas)

TR = Total Revenue (Penerimaan)

FC = Fixed Cost (Biaya Tetap)

VC = Variable Cost (Biaya Variabel) 



Daftar Pustaka

MODUL PEMBELAJARAN SMA PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN KELAS XI PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT (BEP) USAHA MAKANAN KHAS DAERAH, PENYUSUN Devi Risna Ariyana, S.Pd (SMAN 1 Bringin) PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN KELAS XI ,2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

MODUL PEMBELAJARAN SMA PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN KELAS X ,BIAYA PRODUKSI

PENGOLAHAN MAKANAN AWETAN NABATI PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN , PENYUSUN : ROSSA VINI ANGGALIA, S.P., M.M. (SMAN 9 KOTA TANGERANG SELATAN),KELAS X, 2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN


Senin, 20 Januari 2025

SUMBER DAYA USAHA

                                 SUMBER DAYA USAHA



Sumber daya usaha adalah sebuah kebutuhan yang diperlukan oleh perusahaan untuk mewujudkan atau menghasilkan peluang usaha (produk atau jasa).

 Berikut ini adalah sumber daya yang dibutuhkan dalam menjalankan sebuah usaha yang dikenal dengan istilah 6M, yaitu:

a. Man (manusia)

Man atau yag dikenal dengan istilah sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang penting karena dari faktor inilah modal dan keterampilan dikelola. Manusia merupakan unsur manajemen yang paling penting dalam mencapai tujuan usaha. Sumber daya manusia yang dibutuhkan berupa tenaga kerja terdidik dan terlatih.

 b. Money (uang)

Uang disini berupa modal usaha atau biasanyan berupa uang. Pada dasarnya semua kegiatan membutuhkan modal awal di mana kita bisa melakukan hal-hal berupa pengorbanan yang akan membuat modal tersebut akan kembali menjadi modal dan memiliki tambahan yang kita sebut keuntungan.   Cara memperoleh sumber daya modal :

a. Uang pribadi

b. Kredit dari Lembaga keuangan

c. Menggunaan uang orang lain /kemitraan

 

 c. Material (bahan)

Material yang dimaksud adalah bahan baku atau bahan tambahan apa yang akan digunakan untuk kegiatan produksi.

 d. Machine (mesin)

Mesin merupakan adalah alat yang digunakan untuk mempermudah kegiatan produksi agar dapat menghasilkan produk secara maksimal. Dapat berupa mesin canggih ataupun mesin sederhana, tergantung kemampuan dari perusahaan tersebut.

 e. Methode (metode)

 Metode adalah cara yang digunakan oleh perusahaan agar kegiatan produksi dapat berjalan secara efektif dan efisien.

 f. Market (pasar)

 Barang yang diproduksi seharusnya adalah barang yang dibutuhkan oleh konsumen, agar tujuan perusahaan untuk mencapai keuntungan secara maksimal dapat tercapai. Atau dapat pula, perusahaan memiliki pangsa pasar yang potensial yang membutuhkan suatu produk, baru setelah itu perusahaan mencoba untuk memproduksi dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan pasar tersebut. Jadi pasar dapat berfungsi maksimal bagi perusahaan untuk menghasilkan pendapatan/uang. Untuk itu perlu di rancang strategi pemasaran yang sesuai dengan produk yang dijual. Kita ketahui bahwa saat ini pasar bisnis online mulai berkembang dengan pesat, untuk itu wirausahan sekarang juga memasarkan dan mempromosikan produknya dengan menggunaan media digital.

 

 





Minggu, 22 Desember 2024

Produk olahan pangan Nusantara (2)

Assalamualaikum wr wb, selamat pagi salam sehat dan bahagia selalu .... 
materi produk olahan pangan nusantara( 1 ) lebih fokus untuk olahan pangan nabati disini akan ditambah materi olahan pangan hewani . Semoga bisa membantu kalian dalam belajar ya.....

1)    Bahan Pangan Hewani

Bahan pangan hewani adalah bahan pangan yang berasal dari hewan. Jenis bahan pangan hewani di antaranya adalah, ikan, daging telur, dan susu.

a.     Telur:

Telur mempunyai kandungan gizi tinggi seperti air, protein, karbohidrat, mineral, lemak, dan vitamin. Namun, terkadang telur mengandung bakteri Salmonella yang berasal dari kotoran ayam. Oleh karenanya, telur harusdimasak dengan penanganan tepat agar bakteri dapat mati.

b.     Ikan

 Ikan terbagi atas beberapa jenis, yaitu ikan air laut, ikan air tawar, dan ikan air payau. Ikan mempunyai kandungan gizi diantaranya protein. Kandungan protein pada ikan lebih tinggi dari serealia. Kandungan protein ikan sangat mudah dicerna sehingga baik bagi balita. Ikan juga mengandung asam lemak tak jenuh yang sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Ikan juga mengandung vitamin dan mineral.

c.     Daging

Terdapat beberapa jenis daging, di antaranya daging sapi, daging kambing, daging kerbau, dll. Setiap jenis daging mempunyai karakteristik yang berbeda. Pada umumnya daging mengandung protein, lemak sera mineral dan vitamin.

d.     Susu

 Susu merupakan pangan dengan nilai gizi tinggi, yaitu memiliki kandungan air, lemak, protein, karbohidrat, vitamin, asam folat, dan mineral


Tehnik Pangawetan bahan pangan hewani

Upaya untuk mengawetkan makanan dilakukan dengan berbagai cara baik diolah menjadi makanan baru, menggunakan teknik penyimpanan, proses fisik maupun kimia.

1) Pengeringan

Teknik pengeringan merupakan proses untuk mengeluarkan atau menguapkan sebagian besar air yang di kandung melalui penggunaan energi panas. Kandungan air didalam bahan dikurangi sampai batas dimana mikroorganisme tidak dapat tumbuh lagi di dalamya.

Dalam proses pengeringan bahan akan menjadi lebih awet dan volume bahan menjadi lebih kecil. Akan tetapi tidak efektif untuk bahan yang mengandung gugus fungsional seperti vitamin dan protein.

2) Pengawetan Suhu Rendah

Teknik pendinginan adalah penyimpanan bahan pangan di atas suhu pembekuan. Sedangkan pengawetan dengan pembekuan adalah penyimpanan bahan pangan dalam keadaan beku. Dengan pendinginan dapat mengawetkan bahan makanan selama beberapa hari atau minggu tergantung pada macam bahan panganya. Sedangkan pembekuan dapat mengawetkan bahan makanan sekitar beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun. Cara Pendinginan atau Pembekuan masing-masing memiliki pengaruh berbeda terhadap rasa, tekstur, nilai gizi, dan sifat-sifat lainya. Beberapa bahan makanan akan rusak pada suhu yang terlalu rendah.

3) Pengemasan

Cara Pengemasan merupakan proses pengolahan makanan yang berfungsi untuk pengawetan makanan, mencegah kerusakan mekanis, perubahan kadar air. Perkembangan dalam pengemasan sangat pesat baik pengemas palstik, kayu, karton, gelas dan metal. Berbagai bahan kemasan seperti tetaprak, tetabrik, tetraking merupakan teknologi baru bagi berbagai aneka jus serta produk cair lainnya. Sterilisasi bahan kemasan dilakukan dengan pemberian cairan atau uap hydrogen peroksida dan sinar UV atau radiasi gama.

 

4) Pengaraman

Proses pengaraman bisaanya di gunakan untuk mengawetkan ikan dan telur. Pengawetan makanan menggunakan garam biasanya dinamakan pengasinan dimana mengawetkan makanan dengan cara menambahkan garam pada bahan makanan. Kadar garam yang tinggi akan menghambat mikroorganisme yang membuat makanan cepat busuk.

 

5) Pengasapan

Proses pengasapan bisanya untuk mengawetkan jenis ikan dan daging

 

6) Penambahan Bahan Pengawet lain

Pengawetan makanan juga dapat dilakukan dengan cara menambahkan bahan pengawet seperti enzim paparin, enzim bromelin, asam sitrat dan bahan lainnya. Namun penggunaan bahan pengawet harus menggunakan bahan yang aman untuk makanan


Contoh makanan awetan dari bahan pangan hewani, antara lain: 
 1. Dendeng 



 
 Makanan awetan dari bahan baku seperti dendeng ini merupakan daging yang dipotong-potong tipis menjadi serpihan lemak. Rasa dari daging dendeng ini adalah asin dan setengah manis dan tidak perlu disimpan di lemari es.
 
 2. Udang Ebi 




 Makanan awetan dari bahan hewani dari Indonesia lainnya yaitu, udang ebi. Udang ebi adalah produk makanan awetan yang berbahan baku udang yang diolah dengan cara dikeringkan. Selain bergizi, makanan awetan ini juga tahan lama. 

 3. Ikan Asin 


 Makanan awetan dari bahan hewani ikan asin yang melakukan dua metode pengawetan. Yaitu, penambahan garam dan pengeringan. Peluang bisnisnya sangat terbuka besar karena ada banyak sekali orang yang menyukai ikan asin.
 4. Mentega 




 Pengolahan makanan awetan hewani seperti mentega ini berasal dari susu. Kemudian, susu difermentasi sehingga menjadi krim. 
 5. Sosis, 



 Sosis terbuat dari daging ayam atau sapi yang digiling halus dan dicapur dengan bahan lainnya. Makanan awetan ini bisa bertahan cukup lama untuk dikonsumsi. 
 6. Kornet 



.  Kornet terbuat dari campuran daging sapi ini bisa diolah menjadi berbagai macam sajian. 
7. Keju, 


.
 Keju berasal dari susu sapi atau kambing yang difermentasi oleh jamur, seperti Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti.
 8. Nugget Ayam 




 Nugget ayam adalah salah satu makanan awetan hewani hasil olahan ayam yang memiliki cita rasa tertentu, biasanya berwarna kuning keemasan. Saat ini, nugget ayam menjadi salah satu produk olahan daging ayam yang berkembang pesat.
 9. Bakso 



 
  makanan awetan berbahan hewani yang mudah dibuat adalah bakso. Bakso umumnya terbuat dari campuran daging sapi giling dan tepung tapioka. 
10. Telur Asin, 



  Telur asin biasanya menggunakan telur bebek. Dalam proses pengawetannya telur asin akan direndam dengan garam hingga matang. 
 11. Makanan Awetan Daging atau Ikan Asap


makanan awetan seperti daging dan ikan asap ini pengolahannya dengan cara menempatkannya di suatu wadah lalu diasapi.







Daftar Pustaka

Buku Panduan Guru Prakarya dan kewirausahaan : Pengolahan kelas X, Yenti Rokhmulyenti, Suci Paresti, dan Rita Aisyatul Dalfah. 2022, KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN PUSAT PERBUKUAN,

Modul Pembelajaran SMA ,PERENCANAAN USAHA PENGOLAHAN MAKANAN AWETAN DARI BAHAN PANGAN HEWANI, PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN kelas X, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH ,DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH ATAS 2020

Modul Pembelajaran SMA ,SISTEM PENGOLAHAN MAKANAN AWETAN DARI BAHAN PANGAN HEWANI DAN PENGEMASAN ,PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN kelas X, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH ,DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH ATAS 2020


 https://www.99.co/blog/indonesia/makanan-awetan-dari-bahan-hewani/ 

 https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3686867/cara-membuat-sosis-ayam-sendiri-di-rumah-enak-                dan-halal 

Selasa, 23 Juli 2024

PRODUK OLAHAN PANGAN NUSANTARA ( 1)

 

                                        PRODUK OLAHAN PANGAN  NUSANTARA 

Produk olahan pangan Nusantara sangat banyak baik dari  bahan pangan  nabati maupun hewani apalagi negara  kita (Nusantara)  sangat kaya  dengan berbagai macam makanan hampir disemua daerah memiliki kekhasannya sendiri. Untuk memahami materi ini kita akan mengupas terlebih dahulu tentang pengertian bahan pangan nabati dan hewani

1)   Bahan Pangan Nabati

 Bahan pangan nabati adalah bahan pangan yang bersumber dari tumbuhan, seperti buah-buahan, sayur-mayur, kacangkacangan, dan umbi-umbian.

a.         Buah-buahan dan sayur-mayur:

Buah-buahan dan sayur-mayur merupakan sumber vitamin dan mineral, serat makanan, dan sejumlah zat non-nutrisi bermanfaat lainnya seperti sterol, flavonoid, dan sterol.

a.         Kacang-kacangan:

Kacang-kacangan serta biji-bijian mengandung banyak serat yang dapat membantu melancarkan serta membersihkan saluran pencernaan. Kacangkacangan dan biji-bijian juga memiliki kadar protein tinggi yang mampu memberikan cukup energi untuk beraktivitas. Kacang-kacangan dan biji-bijian memiliki kandungan fosfor yang penting untuk kesehatan tulang dan gigi. Selain itu, kacang-kacangan dan biji-bijian juga mengandung vitamin B dan E yang baik untuk kulit dan mencegah penuaan dini.

b.        Serealia

         Bahan pangan yang berasal dari biji-bijian dan berfungsi sebagai sumber makanan pokok bagi manusia dinamakan serealia. Kandungan serealia berupa zat karbohidrat, kaya protein, berserat tinggi, dan rendah lemak, juga mengandung vitamin E dan B. Contoh tanaman serealia ialah beras, sorghum, barley, jagung, dan gandum.

c.         Rempah – Rempah

         Indonesia sebagai negara yang memiliki iklim tropis memiliki banyak rempah -rempah . Rempah – rempah memiliki banyak zat yang bermanfaat untuk tubuh antara lain: antidioksidan, antiradang, dan antibakteri .contoh rempah -rempah adalah : cengkeh, kayu manis, kapulaga, pala jahe.

d.         Umbi-umbian:

      Kandungan utama umbi-umbian pada umumnya adalah karbohidrat. Karbohidrat merupakan salah satu zat yang diperlukan sebagai sumber energi bagi tubuh.

2)  Bahan Pangan Hewani Bahan pangan hewani adalah bahan pangan yang berasal dari hewan. Jenis bahan pangan hewani di antaranya adalah, ikan, daging telur, dan susu.

 a.  Telur: Telur mempunyai kandungan gizi tinggi seperti air, protein, karbohidrat, mineral, lemak, dan vitamin. Namun, terkadang telur mengandung bakteri Salmonella yang berasal dari kotoran ayam. Oleh karenanya, telur harusdimasak dengan penanganan tepat agar bakteri dapat mati.

b.   Ikan Ikan terbagi atas beberapa jenis, yaitu ikan air laut, ikan air tawar, dan ikan air payau. Ikan mempunyai kandungan gizi diantaranya protein. Kandungan protein pada ikan lebih tinggi dari serealia. Kandungan protein ikan sangat mudah dicerna sehingga baik bagi balita. Ikan juga mengandung asam lemak tak jenuh yang sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Ikan juga mengandung vitamin dan mineral.

c.   Daging Terdapat beberapa jenis daging, di antaranya daging sapi, daging kambing, daging kerbau, dll. Setiap jenis daging mempunyai karakteristik yang berbeda. Pada umumnya daging mengandung protein, lemak sera mineral dan vitamin.

d.   Susu Susu merupakan pangan dengan nilai gizi tinggi, yaitu memiliki kandungan air, lemak, protein, karbohidrat, vitamin, asam folat, dan mineral

 3)    Perbedaan Karakteristik Bahan Pangan Nabati dan Hewani Bahan pangan nabati dan hewani mempunyai karakteristik yang berbeda. Perbedaan karakteristik antara bahan pangan nabati dan hewani dapat kalian lihat pada tabel di bawah ini.

2. Teknik Pengolahan Bahan Pangan

Pengolahan produk olahan pangan  Nusantara dari bahan nabati ada yang menggunakan proses pengawetan. Pengawetan makanan merupakan cara yang digunakan untuk membuat makanan memiliki daya simpan yang lama dan mempertahankan sifat-sifat fisik dan kimia makanan.

Menurut Sulandari (2022), teknik pengawetan pangan nabati terdiri atas

a. Pengawetan secara Fisika

Ada beberapa teknik pengawetan secara fisika.

1) Pemanasan

Pemanasan ialah pengawetan dengan cara memanaskan bahan atau produk pangan pada suhu tertentu bergantung pada jenis produk yang akan diawetkan. Contoh, pengawetan pada bahan pangan susu cukup menggunakan suhu 60-70 °C dengan waktu yang lebih lama sekitar 30 menit. Hal itu karena susu memiliki protein yang mudah rusak dengan pemanasan pada suhu yang lebih tinggi. Tujuan pemanasan ialah untuk menghilangkan mikroorganisme patogen di dalam bahan atau produk pangan.

 

2) Pembekuan

Pembekuan ialah pengawetan bahan atau produk pangan dengan menurunkan temperaturnya hingga di bawah titik beku air, contohnya sayuran frozen.



 

3) Pengalengan

Pengalengan ialah teknik pengawetan perpaduan kimia (penambahan bahan pengawet) dan fisika (ruang hampa dalam kaleng). Pengalengan adalah satu proses dalam mengawetkan makanan dalam wadah yang tertutup rapat dan disterilkan dengan suhu panas.

Teknik ini dilakukan agar bahan makanan bebas dari bakteri yang mengakibatkan kebusukan dan untuk mempertahankan nilai gizi, cita rasa, dan daya tarik, contohnya manisan buah kaleng.

4) Pembuatan Acar

Pembuatan acar merupakan teknik pengawetan yang sering dilakukan pada sayur ataupun buah dengan pemberian garam dan cuka. Tujuannya untuk memperpanjang masa simpan, contohnya acar mentimun.

 


5) Pengentalan

Pengentalan ialah pengawetan yang dilakukan untuk bahan cair, contohnya dodol.

6) Pengeringan

Pengeringan adalah pengawetan bahan pangan dengan cara mengurangi kadar air bahan untuk mencegah pembusukan makanan akibat mikroorganisme. Teknik pengawetan ini dilakukan dengan cara penjemuran dan pemanggangan menggunakan oven dan sering dilakukan untuk bahan padat yang mengandung protein dan karbohidrat, contohnya keripik.

 


7) Pembuatan Tepung

Pembuatan tepung adalah teknik pengawetan yang diterapkan pada bahan karbohidrat dengan perubahan bentuk menjadi bentuk bubuk/halus, contohnya tepung beras.

b. Pengawetan secara Biologis

Pengawetan secara biologis dilakukan dengan sistem peragian atau fermentasi dan dapat pula dengan penambahan enzim, seperti papain (enzim dari buah pepeya) dan bromelin (enzim dari buah nanas).

c. Pengawetan secara Kimiawi

Pengawetan secara kimiawi ialah pengawetan dengan cara menggunakan bahan tambahan makanan (BTM). Pemberian BTM diterapkan pada bahan cair nonminyak maupun mengandung minyak. Penggunaan BTM harus sesuai dengan takarannya.

Alangkah baiknya peserta didik pun diperkenalkan dengan beberapa makanan khas daerah lain, mulai bahan dasar sampai cara pembuatannya.


Makanan Khas Nusantara

Makanan Nusantara dan Khas Daerah Indonesia merupakan negara kepulauan yang

memiliki kekayaan yang melimpah, diantaranya keberagaman kuliner yang merupakan

warisan dan kebanggaan serta identitas bangsa. Makanan Indonesia memiliki ciri khas,

yaitu banyak menggunakan aneka jenis bumbu dan rempah serta dihidangkan bersama

dengan sambal dan kerupuk sebagai pelengkap. Produk olahan makanan setiap daerah

memiliki ciri khas masing-masing. Selain itu keunikan produk makanan Indonesia antara

lain makanan indonesia merupakan budaya bangsa, sering digunakan dalam ritual

keagamaan, kaya akan rempah khas daerah masing-masing, dan dapat menjadi sumber

devisa negara (Beta Karaten, AGASI, 2021).

Makanan Nusantara merupakan kumpulan makanan daerah dengan segala persamaan

dan perbedaannya. Selanjutnya Beta Karaten (AGASI, 2021), menggolongkan makanan

Nusantara menjadi lima golongan, yaitu:

• Makanan Pokok: Berasal dari beras, singkong, ubi jalar, jagung,

• Lauk-Pauk: Lauk-pauk berkuah banyak (soto, sate dll), berkuah sedikit (gulai, kalio,

dll), tidak berkuah (rendang, jenis sate, dll)

• Sayur dan lauk-pauk sayuran, baik sayuran yang memiliki kuah, tidak berkuah maupun

kuahnya sedikit.

• Sambal: Sambal matang dan mentah

• Krupuk dan kripik

• Kudapan dan kue (memiliki pengelompokkan sendiri)

Setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khasnya masingmasing yang menjadi

kebanggaan dan ciri khas daerah tersebut. Makanan khas daerah merupakan olahan

produk makanan yang biasa dikonsumsi pada suatu daerah yang sesuai dengan lidah

masyarakat setempat (Rapha N, 2019). Istilah tersebut muncul karena memang makanan

yang ada di setiap daerah memiliki cita rasa yang berbedabeda. Keberadaan makanan

khas daerah juga tidak lepas dari rempahrempah yang tersedia, sebagai ciri khas dari

produknya. Kekayaan rempah yang dimiliki akan mendukung keberagaman produk

makanan yang memiliki citra rasa dan seni yang tinggi. Berikut contoh makanan khas

daerah: Mie Aceh (Aceh), Bika Ambon (Sumut). Rendang (Sumbar), Gulai Ikan Patin

(Jambi), Gulai Belacan (Riau), Otak-otak (Kepulauan Riau), Sate Bandeng (Banten), Kerak

Telor (DKI Jakarta), Surabi (Jawa Barat), Gudeg (Yogyakarya), Ayam Betutu (Bali), Ayam

Taliwang (NTB), dan Pedas Sambas (Kalbar).

 Tabel 1.1 produk nabati sebagai makanan khas daerah tertentu.

 



Daftar Pustaka

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN PUSAT PERBUKUAN ,Buku Panduan Guru PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN: PENGOLAHAN,Yenti Rokhmulyenti, Suci Paresti, dan Rita Aisyatul Dalfah. 2022,SMA/MA KELAS X