Rabu, 30 Mei 2018

AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI


AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI

A.      PENGERTIAN AKUNTANSI

1. Definisi dari Sudut Pemakai
Akuntansi dapadi definisikan sebagai suatu disiplin yang menyediakan informasyandiperlukauntumelaksanakan kegiatasecarefisiedamengevaluaskegiatan-kegiatasuatu organisasi.Adapun manfaainformasi akuntansi antara lain untuk:
a.  membuat perencanaan yang efektif, pengawasan, dan pengambilan keputusan oleh manajemen, dan
b.pertanggungjawaban organisasikepada para investor, kreditur, pemerintah, dan sebagainya.

2. Definisi dari Sudut Proses Kegiatan
Ditinjaudarisudutkegiatannya,akuntansidapatdidefinisikan sebagai suatuproses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan,danpenganalisaandatakeuangansuatuorganisasi.
Menurut American Accounting Association (AAA) Lembaga yang paling bertanggung jawab atas pengembangan akuntansi di Amerika Serikat, Accounting is the process of identifying, measuring, and communicating economic information to permit information judgment and decision by users of the information.(Akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi, yang memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas oleh mereka yang menggunakan informasi keuangan tersebut).
Menurut American Institute of Certified Public Accountants (AICPA), Accounting is the art of recording, classifying and summarizing in a significant manner and terms of money, transaction and events which are, in part at least, of finacial character, and interpreting the result there of. (Akuntansi sebagai suatu seni pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu, yang dinyatakan dalam uang, transaksi dan peristiwa paling tidak mengenai karakter keuangan dan penafsiran hasilnya. Atau  Akuntansi sebagai aktivitas jasa yang berfungsi untuk menghasilkan informasi yang bersifat angka, terutama tentang finansial, dari suatu unit entitas ekonomi, yang dimaksudkan untuk dapat berguna sebelum pengambilan keputusan ekonomi, dalam menentukan pilihan yang dianggap memiliki dasar yang kuat dibandingkan jika mengambil pilihan yang lain
Menurut Weygandt, Kimmel dan Kieso, Accounting  is an information system that identifies, records, and communicates the economic events of an organization to interested users.(Akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang meliputi identifikasi, pencatatan dan pengkomunikasian transaksi ekonomi dari sebuah organisasi yang berguna untuk pemakai)
            Dari pengertian akuntansi di atas dapat disimpulkan bahwa Akuntansi adalahsebagai suatu proses pencatatan, penggolongan/pengklasifikasian, peringkasan, pelaporan,danpenganalisaan dari transaksi keuangansuatuorganisasi untuk pengambilan keputusan bagi para pemakai informasi keuangan tersebut.

B.      PEMAKAI INFORMASI AKUNTANSI
1. Pihak Intern atau Pimpinan Perusahaan(Manajer)
2. Pihak Ekstern Perusahaan
a.  InvestoataCaloInvestor (Investors)
b. Karyawan (Employees)
c.  Pemberi Pinjaman (Lenders)
d.  PemasoataKreditur usaha Lainnya (Suppliers and other trade creditors)
e.  Pelanggan (Costumers)
f.    Pemerintah (Governments)
g.  Masyarakat (Public)

C.      KARAKTERISTIK KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI
Karakteristik kualitas informasi akuntansi, diantaranya :
1.      Dapat dipahami (Undertandability), artinya laporan keuangan  dapat dengan mudah untuk segera dipahami oleh pemakai
2.    Relevan (Relevance), artinya laporan keuangan harus sesuai dengan tujuan operasi perusahaan dan memenuhi kebutuhan  pemakai dalam proses pengambilan keputusan.
3.    Materialitas (Materiality), artinya Suatu laporan atau fakta dipandang material kalau kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan analisa keadaan lain sebagai bahan pertimbangan pelengkap. 
4.   Keandalan (Reliability), artinya informasi laporan keuangan harus bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus dan jujur (Faithful Representation).
5.  Penyajian Jujur (Faithful Representation), artinya informasi akuntansi harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan.
6.    Substansi Mengungguli Bentuk (Substance Over Form), artinya jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur, maka transaksi perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya.
7.  Netralitas (Neutrality), artinya informasi akuntansi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu.
8.   Pertimbangan Sehat (Prudence), artinya Informasi yang disajikan mengandung unsure kehati-hatian pada saat melakukan perkiraan dalam kondisi ketidakpastian.
9.   Kelengkapan (Completeness), artinya informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya.
10. Dapat Dibandingkan (Comparability), artinya Informasi akuntansi harus dapat dibandingkan  dengan laporan periode sebelumnya dan dapat dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis.

D.      PRINSIP DASAR AKUNTANSI
1. Prinsip-prinsip Akuntansi
      Informasi akuntansi harus disusun dan dilaporkan secara obyektif agar bermanfaat bagi para pemakai informasi akuntansi tersebut. Oleh karena itu Dalam mengerjakan akuntansi keuangan perludidasarkan  suatu pedoman yang telah teruji dapat diterima umum. Pedoman ini dikenal dengan namaPrinsip Akuntansi. Prinsip-prinsip akuntansi dirumuskan oleh suatu badan yang kompeten, yakni Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang merupakan badan yang berwenang untuk membuat peratutan-peraturan di bidang akuntansi.Oleh IAI prinsip tersebut dituangkan dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang merupakan himpunan prinsip, prosedur, metode dan teknik akuntansi yang mengatur penyusunan laporan keuangan, khususnya yang ditujukan kepada pihak di luar perusahaan. Dengan adanya prinsip akuntansi ini dapat diketahui bagaimana cara mencatat dan menyajikan aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan biaya dalam laporan keuangan. Prinsip-prinsip akuntansi tersebut diantaranya sebagai berikut:
1.         Prinsip Konservatif (Conservatism)
2.         Prinsip Konsistensi (Consistency)
3.         Prinsip cukup berarti (Materiality)
4.         Prinsip lengkap (Completeness)
5.         Prinsip dapat dimengerti (Understandability)
6.         Prinsip obyektif (Obyektivity)
2.  Konsep Dasar Akuntansi
PenyelenggaraapembukuadIndonesiyanmerupakan kewajiban bagi suatu perusahaan harus berpedoman pada suatu dasar hukum atau kerangka dasar, yang disebut Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Kerangka dasar ini merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangabagparpemakaeksternal.
Kerangka dasar SAK yang mendasari laporan keuangan antara lain membahas tentang:
1. tujuan laporan keuangan,
2. karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalalaporakeuangan,
3. definisi, pengakuan, dan pengukuran unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan, dan
4. konsep modal serta pemeliharaan modal.

Adapun tujuapenyusunan kerangka dasar adalah dapat digunakan sebagai        acuan bagi pihak-pihak berikut ini.
1. Komite penyusun Standar Akuntansi Keuangan,dalapelaksanaatugasnya.
2. Penyusun laporan keuangan,untuk menanggulangi masalah akuntansyanbeludiatudalaStandar Akuntansi Keuangan.
3. Auditor, dalamemberikan pendapat mengenai apakah laporakeuangadisususesuadengan Standar Akuntansi Keuangan, dan
4.  Para pengguna laporan keuangan, dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang disususesuadengaStandar Akuntansi Keuangan. SAK jugmerupakan pedoman dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan suatu perusahaan dan unit-unit ekonomi lainnya.
Secara umum konsep dasar akuntansi yang digunakan sebagai acuan dalam menyusun laporan keuangan yang ditujukan bagi para pemakai informasi akuntansi diantaranya sebagai berikut :
1. Konsep Kesatuan Usaha (Bussines Entity)
2. Konsep Pengukuran Uang atau Uang sebagai Alat Ukur (Money Measurement Concept)
3. Konsep Kelangsungan Usaha (Going Concern)
4. Konsep Dua Aspek Akuntansi(Berpasangan)
5. Konsep Harga Perolehan (Cost)
6. Konsep Periode Akuntansi
7. Konsep Pembandingan pengeluaran beban dengan penghasilan (Matching Concept)
8. Konsep Upaya dan Hasil (Effort and Accomplishment)

E.       BIDANG-BIDANG AKUNTANSI
Sesuai dengan pengelompokan para pemakai akuntansi, bidang-bidang spesialisasi akuntansi dapat dibagi sebagai berikut.
1.  Akuntansi Keuanganatau Akuntansi Umum (FinancialAccounting)
2.  AkuntansManajeme(ManagementAccounting)
3.  AkuntansAnggara(Budgetting)
4.  AkuntansPemeriksaa(Auditing)
5.  AkuntansPerpajakaTaxAccounting)
6.  AkuntansBiay(CostAccounting)
7.  SisteAkuntans(AccountingSystem)
8.  AkuntansPemerintaha(GovernmentAccounting)

F.       PROFESI AKUNTANSI
Jabatan-jabatan dalam lapangan akuntansi atau profesi akuntansi dapat dikelompokkan dalamberbagai bidang. Berdasarkan lingkupkegiatan dan bidang garapannya, profesi akuntansi adalah sebagai berikut.
1.  Akuntan Publik
2.  Akuntan Pemerintah
3.  Akuntan Pendidik
4.  AkuntaInternataAkuntaPerusahaan

G.      ETIKA PROFESI AKUNTAN
Adapun etika profesi Ikatan Akuntan Indonesia pada  prinsipnya sebagai berikut.
1. TanggunJawaProfesi
2. KepentingaPublik
3. Integritas
4. Objektivitas
5. KompetensdaKehati-hatiaProfesional
6. Kerahasiaan
7. PerilakProfesional
8. StandarTeknis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar