PROPOSAL USAHA
Isi Proposal Usaha.
Setiap orang yang menyusun proposal usaha pasti menginginkan bahwa isi proposal usahanya lengkap, artinya semua yang diperlukan yang seharusnya ada, sudah ada dalam proposal. Lengkap tidaknya isi proposal sangat relative karena tergantung dari besar kecil dan jenis usaha yang akan dijalankan. Supaya isi proposal yang dibuat lengkap atau paling tidak mendekati lengkap maka sebaiknya proposal disusun berdasarkan analisa SWOT (strength, weakness, opportunity and threat) yaitu analisis mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan resiko-resiko yang akan dihadapi. Informasi yang tercakup dalam sebuah proposal usaha minimal berisikan:
uraian usaha,
produk,
lokasi,
pasar,
persaingan,
laporan keuangan,
manajemen, personalia,
proposal kredit dan
lampiran pelengkap lainnya.
Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat penjelasan berikut:
1) Uraian Usaha. Uraian Usaha berisi penjelasan
singkat tentang usaha yang sedang atau akan dijalankan oleh pengusaha. Di
bagian ini, pengusaha mengemukakan latar belakang pemilihan bidang usaha dan
prospek usahanya di masa mendatang. Berbagai keunggulan dan kendalakendala yang
dihadapi serta antisipasi pemecahannya dikemukakan juga.
2) Produk. Tentang produk diuraikan secara rinci mulai
dari bentuk, ukuran, jenis, kegunaan, kuantitas hasil produk per periode, dan
lain-lain. Produk yang akan dihasilkan bergantung kepada minat dan pengetahuan
pengusaha. Kadang-kadang pengusaha tersebut sudah mempunyai pengetahuan dalam
menghasilkan produk, baik dari pengalaman sendiri maupun pengalaman dari orang
lain. Beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk
memilih produk yang akan dihasilkan, antara lain :
a)
Permintaan konsumen terhadap produk
b)
Kebutuhan konsumen yang masih belum teridentifikasi
c)
Daya beli konsumen
d)
Persaingan dalam pasar
e)
Sumber-sumber daya yang menunjang produksi
3)
Lokasi. Lokasi usaha yang akan dipilih harus dicantumkan dalam proposal usaha
karena lokasi merupakan bagian dari aspek pemasaran disamping harga dan
promosi. Untuk menentukan lokasi usaha ada 2 (dua) hal yang perlu diperhatikan,
yaitu :
a) Hubungan ke belakang (backward linkage), misalnya
bagaimana memperoleh bahan baku. Hubungan ini berdampak pada besarnya biaya
produksi.
b) Hubungan ke depan (forward linkage), misalnya
daerah hasil pemasaran. Hubungan ini terkait dengan masalah penjualan dan
distribusi produk untuk sampai ke tangan konsumen. Hal-hal yang harus
diperhatikan antara lain :
(1) Dekat dengan sumber bahan baku
(2) Dekat dengan pasar
(3) Kemudahan untuk mendapatkan sumber daya manusia
(4) Kemudahan dalam hal transportasi
(5) Kemudahan dalam memperoleh bahan baku
(6) Kemudahan dalam memperoleh air
(7) Sikap pemerintah setempat dan masyarakat sekitar
4) Pasar. Dalam proposal usaha juga ditetapkan jenis
pasar apa yang menjadi sasarannya. Demikian juga dengan segmen pasar yang akan
dituju, bagaimana posisi perusahaan di dalam pasar tersebut.
a) Pasar Yang Menjadi Sasaran Pemasaran. Ada 5 (lima )
jenis pasar yang menjadi sasaran dari produk perusahaan, yaitu:
(1) Pasar Monopoli
(2) Pasar Persaingan Sempurna
(3) Pasar Oligopoli
(4) Pasar Monopolistis
(5) Pasar Monopsoni
b) Posisi Perusahaan Dalam Pasar Posisi perusahaan di
dalam pasar yang akan dituju dibedakan menjadi 4 (empat), yaitu :
(1) Pemimpin Pasar (market leader)
(2) Penantang Pasar (market challenger)
(3) Pengikut Pasar (follower market)
(4) Perelung Pasar (nice market)
5)
Persaingan. Dalam proposal usaha menyebutkan dengan jelas dimana posisi
perusahaan diantara para pesaing (competitor) yang akan dihadapi di dalam
pasar. Disamping itu pengusaha juga harus mampu menggambarkan strategi
pemasaran yang akan dijalankan untuk memenangkan persaingan. Strategi pemasaran
tersebut meliputi : distribusi, promosi dan rencana pengembangan produk.
Penentuan strategi pemasaran ini sangat penting karena dapat menjadikan peluang
keberhasilan sebuah usaha yang sedang atau yang akan dilaksanakan.
6)
Laporan Keuangan. Pengusaha wajib mencantumkan laporan keuangan yang dimiliki.
Hal ini bermanfaat bagi pihak penyandang modal untuk menilai kemampuan riel
maupun kemampuan potensial perusahaan tersebut. Laporan keuangan antara lain
meliputi :
a)
Neraca perusahaan
b)
Laporan Rugi/Laba
c)
Laporan per modal (equitas)
Dari
laporan keuangan ini pihak luar yang bekerjasama dengan perusahaan dapat
menilai likuiditas, profitabilitas dan solvabilitas perusahan.
7) Manajemen. Dalam proposal usaha juga menguraikan
perihal bentuk kepemilikan, struktur organisasi serta peranan dan wewenang
masing-masing bagian dalam organisasi perusahaan. Demikian juga tentang status
badan usaha yang akan dijalankan, apakah berstatus persereoan terbatas, firma,
CV atau bentuk badan usaha lainnya.
8) Personalia. Pengusaha menjelaskan secara teperinci
susunan personalia yang mengisi struktur organisasi. Untuk mendapatkan dan
menempatkan pegawai yang sesuai dengan bidangnya, benar-benar dilakukan dengan
cermat dan teliti. Pertimbangan tentang kemampuan, kualitas dan kuantitas
pegawai dilakukan secara professional tanpa mengenal kolusi maupun nepotisme.
9) Proposal Kredit. Setelah memberikan gambaran yang
jelas dan lengkap tentang usaha yang akan dibuka atau dijalankan, pengusaha
biasanya mencantumkan proposal kredit. Tujuannya untuk mengajukan sejumlah dana
yang diperlukan dalam rangka mengembangkan usahanya. Kebutuhan dana yang
diperlukan harus terperinci alokasinya, misalnya untuk menambah jumlah mesin,
menyewa gedung baru, pembelian bahan baku dan sebagainya.
10) Lampiran/Dokumen Penting Lainnya. Bagian terakhhir
dalam sebuah proposal usaha dilampirkan dokumen-dokumen penting perusahaan.
Dokumen tersebut berisi antara lain : akta pendirian perusahaan, SIUP,
sertifikat tanah, dan lain sebagainya.
Contoh sistematikan proposal usaha
sederhana:
Bagian
I : Pendahuluan
A.
Latar Belakang
B.
Visi dan Misi Usaha
C.
Ruang lingkup usaha
Bagian II : Studi Kelayakan
A.
Aspek pemasaran
B.
Bauran Pemasaran
C.
Analisis kelayakan usaha
Bagian III : Aspek produksi
A.
Proses Produksi
B.
Peralatan dan
Perlengkapan Produksi
C.
Biaya Produksi
D.
Penetapan Harga Pokok
Produksi
Bagian IV : Aspek Keuangan
A.
Kebutuhan modal
B.
Analisis Keuangan
Bagian V : Penutup
A.
Kesimpulan
B.
Saran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar